
Halal bi halal yang terselenggara pada hari Sabtu, 13 Juni 2020 kemarin meninggalkan kesan yang istimewa. Diikuti oleh sekitar 80 orang dari angkatan 2000 hingga 2021. Peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia (Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, dan Donggala) dan juga dari beberapa negara berbeda benua (Jerman dan Inggris).
Acara ini dimoderatori oleh Salim (angkatan 2014) dan diisi oleh sharing bersama Andi (angkatan 2011) dan Kanya (angkatan 2015). Andi dan Kanya berbagi pengalamannya selama menjadi anggota Rohis 28 dan mengungkapkan apa yang menjadi alasan mereka untuk kembali berkontribusi di 28.
Kak Jaka (angkatan 2005) juga turut bercerita mengenai alasannya kembali ke 28, khususnya ke Rohis 28.
1) Silaturahim, ibadah murah meriah yang berefek positif kepada setiap mereka yang menjalankannya. Semoga dengan silaturahim ini, semakin banyak kebaikan-kebaikan yang didapat setelahnya karena ini adalah jembatannya, network-nya.
2) Birrul walidain, karena kita terlahir dari “rahim” Rohis dan SMAN 28. Berbakti kepada orangtua adalah ibadah yang luar biasa. Value yang didapatkan sangat mahal, yaitu semua karakter positif kita yang sudah terlahirkan dari beraktifitas bersama Rohis 28. Value ini yang bisa jadi terus terbawa hingga saat ini pada diri kita masing-masing.
3) Melanjutkan budaya yang baik. Apapun manfaat yang pernah didapat dari Rohis 28, semoga masih memungkinkan untuk dilanjutkan, sehingga tetap dapat dilestarikan dengan baik. Dan selanjutnya bergantian, apapun kontribusi yang bisa kita berikan untuk Rohis 28 khususnya, atau SMAN 28 umumnya, insyaa Allah diberkahi dan diridhoi Allah SWT dan dicatat sebagai amal sholeh.
Sesi berikutnya yaitu sesi bincang bersama Bu Mas’amah yang sudah menjadi pembina Rohis 28 sejak tahun 1993 hingga sekarang. Banyak cerita dan kenangan yang diangkat oleh Bu Mas’amah yang membuat para peserta bernostalgia dengan Rohis 28 di kepengurusannya masing-masing. Dua agenda besar yang banyak dirindukan adalah kegiatan tafakur alam dan Plasma.
Bu Mas’amah dan para peserta mengingat kembali keseruan-keseruan di dua acara tersebut. Mulai dari kehebohan di dapur ketika memasak untuk para peserta acara dan panitia, hingga hebohnya siswa dan para pembina yang harus jalan menanjak sambil membawa barang bawaan karena lokasinya tidak dapat dimasuki oleh mobil. Menurut Bu Mas’amah, para guru pembina memang lebih suka tidak memakai jasa catering agar para siswa bisa berlatih skill memasak sebagai bekal kemandirian ke depannya. Beliau juga senang ketika mengajarkan cara memotong buah, sayuran, hingga memasak beragam menu, seperti sayur asem (menu yang hampir selalu ada setiap tahunnya di dua agenda besar. Hehe..).
Berlanjut ke sesi obrolan santai dari para alumni yang menjadi peserta. Mereka senang bisa bertatap muka lagi dengan Bu Mas’amah meskipun hanya via Zoom. Rasa rindu dengan suasana keislaman di 28 juga banyak diungkapkan oleh para peserta.
Sesi obrolan terakhir diisi oleh Ketua Rohis 28 yang masih aktif saat ini. Ia bercerita mengenai kondisi Rohis 28 dan agenda-agenda Rohis 28 ke depan.
Di akhir acara, Bu Mas’amah berpesan kepada para alumni untuk berkontribusi kembali di 28. Bentuk kontribusinya bisa beragam. Mulai dari bantuan dana untuk kegiatan Rohis 28 hingga membantu menjadi mentor atau menjadi pembicara di kegiatan-kegiatan Rohis 28.
“Keberkahan itu terletak dari seberapa banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh orang lain, bukan hanya dari besaran jumlahnya.” – Bu Mas’amah.
Acara halal bi halal ditutup dengan sesi foto bersama di layar.
Terima kasih kepada para teman-teman panitia Kalam 28 yang telah menyelenggarakan acara ini. Terima kasih juga kepada Abang, Mba, teman-teman, dan adik-adik yang sudah berpartisipasi.
Abang dan Mba yang berhalangan hadir Halal Bi Halal Rohis dan Alumni Rohis 28 lalu juga bisa loh nonton rekamannya di
https://us02web.zoom.us/rec/share/7P4yL4Di9UNLfrPz1mvSeqQLBojMeaa81SUb__JfyE1r70IcHNM16XyvJjxGyADI?startTime=1592028762000
Password: kalam28#
Sampai jumpa di agenda kita berikutnya, insya Allah.
