
Alhamdulillaah.. Telah berlangsung dengan baik dan lancar, Kalam 28 Workshop Series Volume 01 “Know Yourself, Unlock Your Potential!” pada hari Sabtu, 25 Juli 2020. Pembicara workshop kali ini adalah Kak Angesty Putri, M.Psi. (angkatan 2003) dan dimoderatori oleh Kanya (angkatan 2015).
Untuk teman-teman yang berhalangan hadir dan ingin mengetahui ilmu seru yang sudah di-share oleh Kak Angesty, Kanya sudah buatkan resumenya, nih 🙂
Resume Workshop Series Volume 01 “Know Yourself, Unlock Your Potential!”
Resume oleh: Kanya (angkatan 2015)
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kita menyadari peran yang dimiliki. Apakah sebagai anak/pelajar/orangtua/pengusaha/lainnya?
Ada beberapa kebutuhan psikologi dasar yang kalau ada fase yang tidak terpenuhi, akan perlu perbaikan di fase berikutnya. Berikut adalah fase-fasenya:
- 0 – 1 tahun = rasa percaya
- 2 – 3 tahun = kemandirian
- 4 – 5 tahun = inisiatif
- 6 – 11 tahun = membangun/menciptakan
- 12 – 20 tahun = identitas diri (mengambil jurusan apa, dll)
- 20 – 40 tahun = keintiman, kemapanan
- 40 – 60 tahun = mewariskan, menurunkan
- >60 tahun = integritas diri
Akan mucul kecemasan jika di usia tersebut belum terpenuhi kebutuhan psikologisnya/tuntutan tugasnya sesuai fase hidup.
Bagaimana kita merespons keadaan dipengaruhi pengalaman masa lalu dan kondisi kita saat ini di fase tersebut.
Indikator kepribadian sehat :
- Self-acceptance (mengenali dan menerima semua bagian diri, baik yang bagus dan jelek)
- Emphatic Communication (empati pada diri sendiri dan orang lain, biasanya lebih sulit untuk empati pada diri sendiri)
- Solution Focused Problem Solving (fokus pada potensi diri dan solusi yang bisa diambil)
Skill #1 Penerimaan Diri
Bersedia bersahabat dengan diri kita sendiri, baik hal positif atau hal yang kurang memuaskan.
Kendala : trauma, pernah melakukan kesalahan.
Bentuk pertanyaan yang bisa menjadi acuan kita untuk melatih skill penerimaan diri:
- Kelebihan? Contoh jawaban: Suka belajar hal baru, percaya diri, tekun
- Kekurangan? Contoh jawaban: Suka menunda, canggung dengan orang baru
- Emosi positif? Contoh jawaban: Bersyukur, senang
- Emosi negatif? Contoh jawaban: Menyesal
- Momen menyenangkan? Contoh jawaban: Lulus dari UI
- Momen menyakitkan? Contoh jawaban: Ada anggota keluarga yang sakit
- Mengapa orang menyukaiku? Contoh jawaban: Karena peduli sama teman
- Mengapa orang tidak menyukaiku? Contoh jawaban: Karena susah diajak ngobrol
- Seberapa besar aku suka hidupku? Contoh jawaban dari skala 1 – 10: 8.5
Dari contoh jawaban pertanyaan di atas, kita bisa melakukan penerimaan diri: Aku adalah pembelajar yang peduli dengan orang lain.
Kemudahan dalam mengisi jawaban di atas adalah indikasi kita sudah mulai bisa menerima diri. Apa yang membuat tidak nyaman itu berarti komponen yang perlu kita pelajari untuk diterima. Apa yang menyenangkan bisa jadi resources untuk menetralisir emosi negatif.
Latihan menjawab pertanyaan ini bagus digunakan secara berkala untuk mengukur diri.
Setelah tahu tentang ukuran diri sendiri, lalu apa yang harus dilakukan?
- Sadari dan terima posisi diri.
- Lihat kesalahan sebagai bagian perjalanan hidup yang membentuk diri kita sekarang.
- Temukan kulitas positif diri untuk menguatkan.
Skill #2 Komunikasi Berempati
Kenali dan terima tipe komunikasi supaya tahu aspek yang bisa diperbaiki.

Keterangan garis:
- Formal : Cenderung resmi, sesuai aturan, bahasa baku
- Informal : Santai, ramah, supel
- Ask : Bertanya, banyak mendengar baru merespon pembicara lainnya
- Tell : Lebih inisiatif bicara dan memulai sesuatu, aktif bercerita
Keterangan warna:
- Hijau : formal-asking
- Biru : formal-telling
- Merah : informal-asking
- Kuning : informal-telling
- Kuning (Socializer) = banyak ide kalau diskusi, mudah memulai percakapan, ramah, tidak kaku dengan orang, impulsif, populer.
- Hijau (Thinker) = hati-hati, suka menganalisa, lebih konsentrasi kerja sendiri, perencana yang bagus, bisa eksekusi dengan rapi.
- Biru (Director) = tipe pemimpin dominan, bertanggung jawab, kompetitif, fokus pada penyelesaian tugas, berani ambil resiko, tidak sabaran.
- Merah (Relater) = mengutamakan keharmonisan, suportif, damai, menjaga suasana, peduli sama orang, tidak enakan, tenang.

Dari sini, kita bisa belajar tipe komunikasi lain untuk warna yang berdekatan.
Poin-poin yang menjadi indikasi ketika berhadapan dengan tipe orang yang kita temui, bisa dicek skala formal-informalnya (kaku atau suka bercanda) dan skala banyak sedikitnya bicara.
Skill #3 Fokus Pada Solusi, Bukan Masalah
Kita sering diajarkan untuk mencari akar masalah dan penyebab/alasannya. Ini boleh dilakukan. Tapi, kita harus fokus ke depan.
Sadari situasi saat ini. Apa yang bisa dipelajari, apa yang bisa dilakukan untuk memperbaiki masalah, apa yang bisa dilakukan untuk menjadi lebih baik lagi di masa depan.
Latihan:
- Pilih momen tidak mengenakkan dalam hidup.
- Apa yang aku alami?
- Apa pelajaran yang bisa kuambil?
- Apa hal baik yang bertambah pada diriku setelah kejadian tersebut?
- Apa yang bisa dilakukan selanjutnya untuk memperbaiki masalah ini?
- Apa rencana yang bisa dilakukan agar semuanya bisa lebih baik lagi (di luar konteks masalah)?
Problem = poin 1 dan 2
Confidence = poin 3 dan 4
Moving forward = poin 5 dan 6
Kita tidak boleh meremehkan progres diri. Bisa mengisi poin 1-5 sudah progress yang bagus -> MOVE FORWARD.
Cuplikan video workshop ini dapat ditonton pada link ini:
https://drive.google.com/file/d/1oT5UZH6eztaK0tZrPWz7LtqinfhnN8Cq/view
Terima kasih kepada Kak Angesty yang sudah berkenan berbagi ilmu. Terima kasih juga kepada tim Kalam 28 yang sudah menyelenggarakan acara. Nantikan Kalam 28 Workshop Series Volume berikutnya yaa.